Apa kabar BLACKBERRY di Indonesia?
Pengguna Blackberry di Indonesia mencapai 2,3 juta. Rata-rata penggunanya tidak memaksimalkan fitur yang terdapat di Blackberry. Blackberry Messanger (BBM) masih menjadi pilihan favorit utama mengapa Blackberry laris di pasar Indonesia. Fitur BBM sendiri sudah tersaiki oleh pesaing utamanya, seperti Google dan Apple.
Apple berencana merilis aplikasi chatting iMessage untuk sesama pengguna iOS, dan pihak Google sendiri akan menghadirkan fitur video chat untuk pengguna Gtalk.
Pengguna Blackberry di Indonesia memang tidak merasakan dampak dari krisis yang sedang dialami oleh pihak RIM (Research In Mation), tapi bila suatu saat perusahaan tersebut benar-benar gulung tikar, maka akses data yang berjalan melalui server akan di hentika, dan semua layanan Blackberry akan berhenti total, dan akhirnya Blackberry hanya berfungsi layaknya handphone biasa.
Apakah Blackberry akan menjadi barang yang langka di dunia, khususnya di Indonesia sendiri... ya.. kita harus menunggu seperti apakah sikam RIM untuk menghadapi krisis yang sedang terjadi.
Dan berikut merupakan 10 fakta mengenai kebangkrutan RIM yang di copas dari kaskus:
1. Tidak terdapat produk baru sampai awal bulan Agustus
RIM menyatakan bahwa produk terbarunya akan diluncurkan berbarengan dengan update OS 7.0 rampung. Jadi sebelum OS 7.0 rampung maka RIM tidak akan mengeluarkan produk-produk terbarunya.
2. Produk-produk BlackBerry terlihat membosankan
Desain BlackBerry Bold 9900 tidak benar-benar baru, sebelumnya konsep smartphone seperti ini sudah pernah dibuat oleh RIM dengan model konsep BlackBerry Magnum, namun entah mengapa sudah lebih dari 3 tahun tidak pernah diproduksi masal.
3. BlackBerry Playbook masih memiliki kelemahan
Setelah iPad laku dipasaran, RIM ikut-ikutan memproduksi tablet yaitu Playbook. Kehadiran Playbook memang cukup menyita perhatian dunia, namun masih terdapat kekurangan seperti tidak terdapat fitur email dan BBM yang mana adalah keunggulan BlackBerry.
4. Blackberry App World
Debut BlackBerry App World dimulai pada tahun 2009 namun sampai sekarang aplikasi yang tersedia pada BlackBerry App World hanya sebanyak 26.000 aplikasi, terhitung sampai dengan bulan April 2011. Sedangkan kompetitornya yaitu Android sudah memiliki 200.000 aplikasi dan iOS punya 350.000 aplikasi.
5. Para developer kurang suka membuat aplikasi untuk BlackBerry
Platform yang diterapkan oleh RIM untuk para developer tidak sesuai dengan keinginan para developer. Itulah sebabnya para developer malas membuat aplikasi untuk BlackBerry. Intinya banyak peraturan yang berbelit-belit agar suatu aplikasi disetujui dan masuk kedalam Blackberry App World.
6. Laba tidak sesuai dengan harapan
Laba yang ditargetkan oleh RIM tidak sesuai dengan harapan mereka atau dengan kata lain diluar ekspektasi mereka.
7. Dualisme Kepemimpinan
RIM memiliki dua orang CEO, walaupun salah satu CEO mereka, Mike Lazaridis adalah seorang yang jenius dan inovatif namun tetap tidak dapat menyelamatkan RIM dari ambang kehancuran. Saat ini Mike Lazaridis menjadi co-CEO dan diharapkan tidak lagi terjadi dualisme kepemimpinan agar RIM dapat bekerja dengan baik dan efektif.
8. Pemilik BlackBerry tidak ingin menggunakan BlackBerry
Survei membuktikan lebih dari setengah para pengguna BlackBerry ingin pindah menggunakan iOS atau Android.
9. Pasar BlackBerry semakin digerogoti oleh iOS dan Android
Beberapa tahun lalu tingkatan manajemen menengah sampai dengan direktur perusahaan sudah dapat dipastikan menggunakan BlackBerry. Namun saat ini anda sendiri juga dapat melihat bahwa para pengguna iOS dan Android lebih banyak dari pengguna BlackBerry secara keseluruhan.
10. Keuntungan perusahaan semakin menipis
Dulu RIM adalah pemain besar dalam bisnis push email dan IM dengan BlackBerry Messenger-nya. Saat ini semua smartphone sudah dapat melakukan kedua hal tersebut jadi RIM tidak dapat dikatakan pemain besar lagi saat ini. Apple akan mengeluarkan iMessage serta Android dikabarkan sedang mendevelop IM-nya.