Jumlah pengguna BlackBerry di Indonesia yang saat ini berkisar 300-400 ribu pelanggan, diproyeksi akan menjadi yang terbanyak di seluruh dunia dalam waktu dekat. Wajar saja, pertumbuhan ponsel cerdas besutan Research in Motion (RIM) ini melesat hampir 500% tahun lalu.
Meski RIM selaku produsen pinsipal BlackBerry tengah bermasalah soal pusat layanan di Indonesia–yang berimbas dibekukannya sertifikasi impor barang, namun faktanya tetap tak menyurutkan niat banyak orang untuk terus berlangganan BlackBerry. Ponsel pabrikan Kanada ini terus diburu pelanggan, baik lewat mitra operator maupun importir paralel.
“Pengguna BlackBerry terbanyak dunia saat ini ada di Amerika Serikat (AS) dan Kanada. Di AS sendiri penggunanya berkisar satu juta. Saya rasa Indonesia tak lama lagi akan melampaui angka itu,” kata Chief Marketing Officer Indosat, Guntur Siboro, di Jakarta, Jumat (31/7/2009).
Di Indonesia sendiri, operator yang telah menjadi mitra RIM dalam menyelenggarakan akses dan pemasaran BlackBerry sudah cukup banyak. Sejak Indosat mempelopori layanan itu pada akhir 2004, berangsur-angsur operator lain ikut menyusul, seperti Telkomsel, Excelcomindo Pratama (XL), dan terakhir Natrindo Telepon Seluler (Axis).
Tak sampai di situ, Smart Telecom dan Hutchison CP Telecom (Tri/3) kabarnya juga akan ikut bergabung menjadi mitra RIM untuk menggelar akses BlackBerry. Tak ketinggalan Telkom (Flexi), Bakrie Telecom, dan Mobile-8 Telecom yang kabarnya juga cukup berminat. Jadi, bisa dipastikan dengan makin banyaknya penyedia layanan, BlackBerry akan makin booming di Indonesia.
Perkuat Jaringan
Indosat sebagai sang pelopor BlackBerry, tentu tak ingin kalah saing dengan kompetitornya. Demi mempertahankan kualitas layanan pelanggan, operator ini berupaya terus memperkuat akses koneksi jaringannya yang terhubung langsung ke server RIM di Kanada.
Kapasitas bandwidth dedicated-nya ke server prinsipal BlackBerry ditambah, dari 20 Mbps menjadi 50 Mbps. Peningkatan kali ini merupakan lanjutan dari peningkatan kapasitas link sebelumnya, yang dari 10 Mbps menjadi 20 Mbps, Maret 2009 lalu.
Nah, sejak kapasitasnya meningkat hingga 150%, pengguna BlackBerry Indosat seharusnya bisa lebih mudah mengakses internet, mengirimkan attachment email, dan pastinya chatting lewat BlackBerry Messenger.
“Ini bagian dari upaya kami untuk meningkatkan kualitas layanan pelanggan BlackBerry Indosat. Sehingga mereka dapat menikmati akses layanan yang makin cepat dan dapat diandalkan,” jelas Guntur.
Peningkatan kapasitas backbone ke RIM ini juga dilakukan Indosat sebagai bagian dari antisipasi terhadap tren penambahan pelanggan BlackBerry di Indonesia. Saat ini pengguna Indosat telah lebih dari 120 ribu pelanggan.
sumber: Achmad Rouzni Noor II – detikinet